Monday, June 25, 2012

Selamat jalan, sahabat

Kamis, 21 Juni 2010 siang

Siang itu saya berada di klinik, sembari menunggu pasien datang, saya mengisi waktu dengan memeriksa blackberry saya. Tiba pada satu recent update seorang teman yang baru meng-update status bbmnya "Pray for Paulus". Sejenak berpikir, hey Erika ini (yang mengupdate status) kan satu SMA dengan teman SDku yang bernama Paulus.

Segera mengirimkan pesan
"Kenapa Paulus, Er?"

Tak kunjung dijawab, karena penasaran saya segera mengakses detik.com. Seketika tertegun, berusaha menahan ujung tangan dan kaki yang mulai dingin, badan lemas dan gemetaran. Di halaman web tercantum kabar tentang jatuhnya pesawat fokker yang sedang latihan rutin di sekitar bandara Halim, Jakarta Timur. Di sana dicantumkan bahwa semua kru yang berjumlah 7 orang tidak ada yang selamat. Dan copilot pesawat tersebut disebutkan "Lettu Paulus". Sambil berdoa dalam hati bahwa yang di maksud bukan teman kami. Datang konfirmasi dari Erika bahwa benar "Lettu Pnb. Paulus Adi Prakoso" sahabat kami lah yang ada di pesawat itu setelah dikonfirmasi ke salah satu stasiun TV.

Aku sibuk mengirimkan pesan kepada sahabat2ku satu SD yang ada di kontak BBM untuk mendoakan Paulus. Karena pada saat itu masih jam kerja, sebagian besar dari mereka tidak tahu berita tersebut, dan segera mengkonfirmasi lewat tayangan TV dan situs berita yang bisa diakses. Bahkan salah seorang teman saya langsung menghubungi ibu kandung Paulus untuk konfirmasi.

Kemudian muncul kabar bahwa Paulus selamat dan sedang kritis di ICU. Kelegaan sedikit terkuak, harapn sedikit muncul. Tapi... Allah berkehendak lain, tak berapa lama setelah itu, muncul kabar di TV bahwa sahabat kami telah berpulang. Benturan dan ledakan pesawat yang cukup kuat membuat raga sahabat kami menyerah.

Kabar duka ini seketika menerbangkan kenanganku tentang Paulus kecil. Satu-satunya anak TNI di sekolah kami, yang selalu dengan bangga diantar oleh sang ayah yang berseragam TNI dengan vespa birunya. Jiwa kepemimpinan yang sudah melekat sejak usia sekolah dasar. Hingga selepas SMA di Solo ia pun memutuskan masuk AAU dan menjadi lulusan terbaik pada tahun 2007 serta berkesempatan langsung diwisuda oleh presiden SBY.

Ya kami memang sudah lebih dari 15 tahun tidak bertemu muka, tapi alhamdulillah lewat jejaring sosial dan BBM silaturahmi kembali terjalin. Pesan lewat bbm yg terakhir aku ingat, undangan ke pernikahannya November 2011, dan kabar bahagia bahwa istrinya Rini langsung mengandung buah cinta mereka.

Ya, sahabat kami, Paulus pergi meninggalkan seorang istri yang baru dinikahinya 7 bulan lalu, dengan buah cinta di dalam rahimnya. Terdengar kabar bahwa baru beberapa hari sebelum kejadian mereka baru melaksanakan upacara adat jawa 7 bulanan untuk menyambut sang buah hati. Melihat sosok sang istri di layar kaca dengan perut besar dan baju hamil biru tua, doa aku panjatkan agar ia dan buah hati diberi kekuatan.

Innalillahi wa innalillhi roji'un

Selamat jalan sahabat kami Lettu.Pnb. Paulus Adi Prakoso semoga kau tenang di sana kawan

No comments:

Post a Comment