Thursday, March 1, 2012

Afia Begawi Days - Pernikahan adat Lampung #1

Beberapa minggu yang lalu saya dan suami beserta beberapa orang sahabat terbaik berkesempatan mengunjungi Lampung (Kotabumi dan Bandar Lampung) dalam rangka menghadiri pernikahan sahabat kami dr. Afia Marlita a.k.a. Ratu Kemala Suri :p

Perjalanan diawali beberapa tragedi yang alhamdulillah tidak menghalangi kami menghadiri agenda utama. keberangkatan dibagi beberapa kloter kloter pertama yaitu yudhi dan suceng naek bus dari yogya, sampai merak perjalanan mereka di ramaikan oleh Agus. Kloter kedua yaitu pasukan wanita bersuami... aku, ina, dan neng bai. Ina dan neng bai naek pesawat dari yogya-jakarta kemudian saya dan suami bergabung dengan mereka untuk penerbangan Jakarta-Tanjung Karang pukul 15.40. Kloter ketiga adalah mbak Hastin naik pesawat dari Palangkaraya-Jakarta kemudian lanjut Jakarta-Tanjung Karang jam 16.30. Kloter ke empat adalah Novi dan Cai, Cai dari balikpapan dan Novi dari Mataram, yang kemudian akan melanjutkan penerbangan Jakarta-Tanjung Karang pukul 16.40. Oya ada juga kloter ke-0, Tika, beserta mama dan papanya sudah lebih dahulu tiba di Lampung sehari sebelumnya.

Di Bandara sudah menunggu 2 mobil yang akan mengantar kami ke Kotabumi, kediaman afia (3 jam perjalanan). Mobil pertama berangkat terlebih dahulu membawa aku, suami, agus, sucenk, ina, dan neng bai yang memeng tiba lebih dulu. mobil kedua rencananya akan membawa Mbak Hastin, Novi, dan Cai. Tapi ternyata rencana tidak semulus yang direncanakan. Pesawat yang ditumpangi Mbak Hastin, mengalami masalah ketika landing, roda patah sehingga mendarat darurat di tengah-tengah bandara Lampung. Tapi alhamdulillah tidak ada korban pada tragedi ini. Akan tetapi pesawat berikutnya yang ditumpangi Cai dan Novi tidak bisa mendarat karena pesawat Mbak Hastin belum bisa dievakuasi dari tengah landasan terbang. Dan setelah berputar putar di udara, akhirnya pesawat di terbangkan kembali ke Jakarta.

Kami yang sudah sampai kediaman Afia di Kotabumi, harap-harap cemas, apakah Cai dan Novi bisa menghadiri akad nikah afia besok paginya, mengingat pesawat mereka adalah pesawat terakhir, dan kami tidak tahu berapa waktu yang dibutuhkan untuk evakuasi pesawat dari tengah landasan terbang.

Tapi alhamdulillah Allah masih mengijinkan kami lengkap menghadiri pernikahan sahabat kami, pesawat bisa dievakuasi secepatnya dan Novi dan Cai kembali diterbangkan ke Lampung malam itu juga... Alhamdulillah

Biasanya calon pengantin itu kan kalem, lemah lembut, baik hati, tidak sombong, dermawan, rajin menabung dan ringan tangan. tapi berbeda dengan sahabatku satu ini. Kami berkali-kali berusaha mengingatkan, kebiasaanya tertawa membahana, teriak teriak, tabok sana tabok sini, jambak-jambak yudhi, makan beling, berjalan di atas bara api.... tapi apa daya... Afia tetaplah Afia... -______-! Ya sudahlah....


Malam itu juga calon mempelai pria datang ke rumah berkenalan dengan kami, kami semua penasaran bagaimanakah rupa lelaki yang bisa menaklukkan hati Afia dan mengiyakan ajakan menikahnya. Padalah beberapa bulan sebelum itu Afia masih bbm kalo dia ga mau cepet2 nikah, takut. hahahahah, jodoh.... misteri...

Ternyata saudara saudara, Mr. Okwan ini..... mukanya mirip banget sama Om Djauhari, bapaknya Afia tercinta. hihihihih. Tentang bagaimana sifatnya, kami tak dapat menilai dengan pertemuan singkat itu, Okwan sosok yang lumayan ramah dan baik. Satu hal yang paling aku ingat, waktu Ina bisik-bisik melihat keakraban calon pengantin ini.


"Lef, kayanya baik banget ya.... sayang banget dia sama Afia... aku seneng banget liatnya"
"Iya Na, semoga Afia seneng terus ya... aku juga seneng banget liatnya"

seneng terus ya dek...

semoga menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah...

Mr.Okwan, kami titip Afia ya.... She may be hard to handle, but she is a very good friend of us, and we believe that she can be you forever everlasting bestest friend and partner you could have.


"Happy Marriage Afia dan Okwan"

\\ (^ o ^) //

\\ (^ o ^) //

\\ (^ o ^) //

\\ (^ o ^) //

\\ (^ o ^) //
 
 


No comments:

Post a Comment